/

/

KATA HATI

KAU mengenal KASIH SAYANG, KAU juga menanggung resiko KEBENCIAN

TATA CARA MENGUBURKAN JENAZAH


   LIANG KUBUR HENDAKNYA DIBUAT YANG DALAM, PADA TANAH YANG KUAT, SEHINGGA TIDAK SAMPAI TERCIUM BAU JASADNYA, AMAN DARI GANGGUAN HEWAN PEMAKAN BANGKAI/BINATANG BUAS DAN LONGSOR ATAU TERGUSUR OLEH ALIRAN AIR
LIANG KUBUR DAPAT BERUPA:
  1. LAHAD YAITU LIANG YANG DIBUAT KHUSUS DI DASAR KUBUR PADA ARAH KIBLAT (PINGGIR) UNTUK MELETAKKAN JENAZAH
  2. SYIQ YAITU LIANG YANG DIBUAT KHUSUS DI DASAR KUBUR PADA BAGIAN TENGAHNYA







    DIANJURKAN UNTUK JENAZAHA KAUM MUSLIM DIKUBURKAN DI KUBURAN KHUSUS KAUM MUSLIM YANG TERDEKAT, KECUALI DALAM KEADAAN DARURATJANGAN MENGUBUR JENAZAH PADA 3 (TIGA) WAKTU:

1. KETIKA TERBIT MATAHARI HINGGA NAIK
2. KETIKA MATAHARI DI TENGAH-TENGAH
3. KETIKA MATAHARI HAMPIR TERBENAM HINGGA BETUL-BERUL TERBENAM.

Uqbah bin Amir Al-Juhani radhiallahu anhu berkata:

ثَلَاثُ سَاعَاتٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيهِنَّ أَوْ أَنْ نَقْبُرَ فِيهِنَّ مَوْتَانَا حِينَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً حَتَّى تَرْتَفِعَ وَحِينَ يَقُومُ قَائِمُ الظَّهِيرَةِ حَتَّى تَمِيلَ الشَّمْسُ وَحِينَ تَضَيَّفُ الشَّمْسُ لِلْغُرُوبِ حَتَّى تَغْرُبَ

“Ada tiga waktu, yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang kami untuk shalat atau menguburkan jenazah pada waktu-waktu tersebut: Saat matahari terbit hingga ia agak meninggi, saat matahari tepat berada di pertengahan langit hingga ia telah condong ke barat, dan saat matahari hampir terbenam hingga ia terbenam sempurna.” (HR. Muslim no. 831)




KENAPA??? WHY??? KUNAON???.............................
KARENA (SAAT ITU) MATAHARI TERBIT & TERBENAM DI ANTARA DUA TANDUK SYETAN DAN SAAT ITU PULA ORANG-ORANG KAFIR BERSUJUD KEPADANYA.

صَلِّ صَلَاةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ ثُمَّ صَلِّ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ حَتَّى يَسْتَقِلَّ الظِّلُّ بِالرُّمْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ حِينَئِذٍ تُسْجَرُ جَهَنَّمُ فَإِذَا أَقْبَلَ الْفَيْءُ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلَاةِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ -
“Kerjakan shalat Shubuh, kemudian jangan  kerjakan shalat hingga matahari terbit dan meninggi. Karena (saat itu) matahari terbit di antara dua tanduk syetan dan saat itu pula orang-orang kafir bersujud kepadanya. Setelah itu silahkan mengerjakan shalat (sunnah) karena shalat itu disaksikan dan dihadiri (oleh Malaikat) sehingga bayangan tegak lurus (tengah hari). (Saat itu) jangan kerjakan shalat, karena neraka sedang dinyalakan. Jika bayangan telah condong, silahkan kerjakan shalat karena shalat disaksikan dan dihadiri (oleh Malaikat) sehingga engkau mengerjakan shalat ‘Ashar. Sesudah itu janganlah engkau mengerjakan shalat hingga matahari terbenam. Sesungguhnya matahari terbenam di antara dua tanduk syetan dan ketika itu orang-orang kafir bersujud kepadanya.” (HR. Muslim)

PENUTUP LUBANG KUBUR HARUS KUAT DENGAN MENGGUNAKAN

1. Bambu

2. Batu


3. Kayu



YANG KEMUDIAN ……DITUTUP KEMBALI DENGAN TANAH.
MEMBAWA JEZANAH KE PEMAKAMAN
USUNGAN KERANDA JENAZAH HENDAKLAH TERTUTUP RAPAT DAN SEDERHANA.
JENAZAH DIBAWA (DIUSUNG) KE KUBURAN DENGAN DIIRINGI OLEH SANAK KERABAT DAN HANDAI TOLAN
DALAM MENGIRINGI JENAZAH HENDAKLAH MENUNJUKKAN SIKAP BERKABUNG DAN JANGAN BERSENDA GURAU
PENGIRING JENAZAH YANG BERJALAN KAKI BERADA DI SEKITAR JENAZAH, SEDANGKAN YANG BERKENDARAAN BERADA DI BELAKANG

ADAPUN BACAAN SALAM KETIKA MEMASUKI KUBURAN ADALAH:

السلام عليكم دار قوم مؤمنين وانا انشاء الله بكم لاحقون. اللهم لاتخرمنا اجرهم ولا تفتنا بعدهم

ASSALA-MU ‘ALAIKUM DA-RA QOUMIN MU’MINI-NA WA INN A ISSYA- ALLO-HU LA-KHIQU-N. ALLOHUMMA LA-TAKHRIMNA-AJROHUM WALA TAFTINNA-BADAHUM”.
   “Semoga kedamaian tercurah kepadamu, wahai perumahan orang-orang yang Mukmin. Dan insya Allah, kami akan menyusul kamu sekalian. Ya Allah, janganlah Engkau menjauhkan kami dari pahala mereka dan janganlah Engkau timbulkan fitnah kepada kami, sepeninggal mereka”.

CARA MENGUBURKAN JENAZAH
Dua atau tiga orang dari keluarga rerdekat jenazah dan diutamakan yang tidak junub pada malam hari sebelumnya, masuk ke dalam liang kubur dengan berdiri untuk menerima jenazah
Jenazah dimasukkan dari arah kaki kubur dengan mendahulukan kepala, sambil membaca:

            بسم الله وعلي ملة رسول الله
            BISMILLA-HI WA ‘ALA- MILLATI RASUULILLA-H”.
           
“Dengan nama Allah dan afas agama Rasulullah”
     Khusus ketika memasukkan jenazah perempuan hendaklah dibentangkan kain di atas liang kuburnya
Miringkan jenazah ke sisi kanan, menghadap kiblat
Adapun melepas tali-talinya dan membuka kain yang menutupi pipi dan jari-jari kakinya sehingga menempel ke tanah, serta memasang bantalan
Menutup dengan papan, bambu, atau batu lempeng, dengan memberi rongga secukupnya
Menimbun liang kubur itu dengan tanah dan boleh ditinggikan kurang lebih satu jengkal
Memasang tanda dengan sebuah batu, kayu atau bambu pada arah kepala saja tanpa diberi identitas apapun 

Trima kasih telah membaca dan mengunjungi blog saya


       



Belum ada tanggapan untuk "TATA CARA MENGUBURKAN JENAZAH "